Welcome to My Blog. Enjoy Here guys.

Senin, 11 Juni 2012

Ilmu Ekonomi


A.      Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Ilmu ekonomi dibagi beberapa cabang seperti, ekonomi industri, ekonomi moneter, ekonomi internasional, ekonomi politik, ekonomi public, sumber daya manusia, dan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan.
Namun secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu
ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro
Makro bearti besar. Ekonomi makro menganalisis keseluruhan dalam kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak membahas hal hal yang rinci. Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Dengan kata lain, ekonomi makro membahas isu – isu pokok yang selalu dihadapi suatu perekonomian.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
·         Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·         Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·         Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro didefinisikan sebagai suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian – bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian seperti perusahaan, rumah tangga.
Asumsi – asumsi yang diunakan dalam ekonomi mikro sebagai berikut :
  1. Pelaku ekonomi bertindak mengikuti keinginna pribadi ( self interested behavior)
  2. Produsen dan konsumen bertindak rasional
  3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin didapatnya, sedang produsen berusaha memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya.
  4. Kelangkaan factor – factor produksi
Pembahasan dalam ekonomi mikro didasari oleh asumsi factor – factor produksi yang dimiliki masyarakat terbatas, sedangkan kebutuhan masyarakat tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan. Pilihan tersebut terjadi dalam kegiatan produksi maupun konsumsi.

Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Analisis harga tentang suatu barang tertentu
Analisis harga tentang harga keseluruhan
Unit analisis
Analisis tentang tingkah laku pelaku ekonomi tertentu seperti produsen dan konsumen
Analisis tentang permasalahan ekonomi secara keseluruhan seperti produksi nasional, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi
Tujuan analisis
Memahami bagaimana mengalokasikan factor produksi agar dicapai kombinasi yang tepat
Menganalisis pengaruh kegiatan ekonomi tertentu terhadap kinerja perekonomian secara nasional.



  1. Persoalan Ekonomi Nasional
Persoalan ekonmi dapat ditinjau melalui dua cara yaitu mikro dan makro. Beberapa persoalan ekonomi yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran dan inflasi, deficit anggaran pemerintah dan utang nasional, penawran uang, bank dan keuangan internasioanl dan masalah energy.
1.      Pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada tahun 1980 termasuk kedalam Negara yang mengalami peningkatan ekonomi dalam beberapa tahun. Namun krisis ekonomi pada tahun 1997 menyebabkan penurunan ekonomi Indonesia. Tetapi Pemerintah berupaya untuk terus memajukan pertumbuhan eonomi di Indonesia. Karena semakin baik kondisi ekonomi Indonesia, maka secara makro kondisi ekonomi pun akan mebaik. 
Namun masalahnya pertumbuhan ekonomi dapat menimbulkan dampak negative, antara lain inflasi dan polusi. Oleh sebabitu pemerintah berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal serta menekan dampak negative yang diakibatkannya seminimal mungkin.
2.      Kemiskinan
Untuk mengatasi masalah kemiskinan pemerintah berperan membuat mekanisme distribusi pendapatan yang lebih baik. Hal tersebut ditujukan agar tujuan nasional mensejahterakan bangsa dapat tercapai.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
3.      Pengangguran dan Inflasi
Pemerintah terus berupaya menekan tingkat pengangguran dan tingkat inflasi agar tetap berada pada level wajar. Tingkat yang wajar maksutnya tingkat dimana dapat tercipta kestabilan ekonomi.
Inflasi adalah Menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Inflasi yang tinggi berdampak : Pendapatan Riil masyarakat terus turun sehingga standar hidup turun
Inflasi yang tidak stabil berdampak : Kondisi yang tidak pasti (uncertainty) bagi dunia usaha dalam mengambil keputusan. Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masyarakat kesulitan dalam berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya ‘menurunkan pertumbuhan ekonomi’
Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya: Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan tekanan pada nilai mata uang dalam negeri
4.      Deficit Anggaran Pemerintah Dan Utang Nasional
Pemerintah harus merumuskan kebijakan fiscal yang lebih baik untuk pembiayaan aktivitas pembangunan, mengingat utang Negara pada saat ini yang sudah sangat tinggi. Salah satu penyebab tingginya utang Indonesia, khususnya utang luar negeri adalah terjadinya deficit anggaran. Deficit anggaran yang semakin besar akan menyebabkan peningkatan jumlah utang karena salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan melakukan pinjaman.
5.      Penawaran Uang, Bank dan Keuangan Internasional
Bank Indonesia terus berupaya menciptakan stabilitas system moneter. Upaya tersebut mencakup pembuatan prosedur yang tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah bagi masyarakat yang ingin memperoleh kredit dan bagaimana menciptakan arus keuangan internasional yang baik.
6.      Energi
Energy penting bagi suatu industry, baik industry nasional maupun internasional. Sebagian besar industry menggunakan minyak bumi sebagai seumber energy. Adanya kenaikan harga minyak bumi di pasar internasional akhir – akhir ini telah menyebakan peningkatan di semua industry.
Oleh karena itu campur tangan pemerintah diperlukan untuk mencari sumber energy pengganti. Sementara itu pemerintah dan swasta terus berupaya menciptakan teknik produksi yang hemat energy.




  1. Masalah-Masalah yang Dihadapi Pemerintah di Bidang ekonomi
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
  1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
  2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
  3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.
C.   Kebijakan pemerintah dalam mengatasi ilmu ekonomi
1.      Meningkatkan investasi di Indonesia, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Dengan meningkatkannya investasi diharpkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.
2.      Penerapan program – progam pengentasan kemiskinan
3.      Pembangunan proyek – proyek padat karyayang banyak menyerap tenaga kerja dan progam pemberdayaan UKM untuk mengatasi masalah pengangguran
4.      Meningkatkan penerimaan pemerintah seperti pajak.
5.      Menerapkan good corporate governance untuk system perbankan di Indonesia agar terciptanya system perbankan dan system moneter yang sehat dan stabil.
Selain itu Kebijakan pemerintah dalam mengatasi ekonomi dibagi menjadi tiga yaitu:
1.      Kebijakan Fisikal
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara . Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam pemerataan pendapatan. Kebijakan Fiskal mempunyai kebijakan yang sama dengan Kebijakan Moneter. Perbedaannya terletak pada instrument kebijakannya. Jika dalam Kebijakan Moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang yang beredar, maka dalam Kebijakan Fiskal pemerintah mengendalikan penerimaan ( T ) dan pengeluaran ( G ).
Caranya dengan : menambah atau mengurangi ?

2.      Kebijakan Moneter
Yaitu Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk MENAMBAH atau MENGURANGI jumlah uang yang beredar di masyarakat. Atau Kebijakan Moneter (istilah lainnya kebijakan uang ketat ) adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan ( lebih baik ) dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Pemerintah melakukan kebijakan moneter dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.
Ø  Tujuannya :
a. menjaga stabilitas ekonomi
b. menjaga stabilitas harga
c. meningkatkan kesempatan kerja
d. memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran

Ø  Caranya dengan :
1.      Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
Yaitu kebijakan pemerintah mengendalikan jumlah uang yang bredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah. Di Indonesia operasi pasar terbuka dilakukan dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SPBU).

2.      Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Salah satu fasilitasnya yaitu adanya tingkat bunga diskonto yang maksudnya adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank-bank umun yang meminjam ke bank sentral.
Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan suatu cara yaitu menurunkan tingkat bunga penjaman ( tingkat diskonto ). Dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih murah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga jumlah uang yang beredar bertambah dan sebaliknya

3. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
4. Kebijakan Kredit Selektif
5. kebijakan lain yang dipandang paling sesuai dengan keadaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar