Kegunaan
dan Dampak Beberapa Senyawa Kimia Turunan Alkana
Alkohol
· Metanol
Dulu, metanol dibuat dari distilasi
kering serbuk kayu. Oleh karena itu metanol disebut juga spritus kayu. Dewas
ini metanol dibuat dari reaksi gas karbon monoksida (CO) dengan gas hidrogen (H2).
Rekasi ini berlangsung pada suhu dan tekanan 2 atm dengan bantuan
katalis, yatitu campuran ZnO dan Cr2O3.
CO(g) + 2H2(g) CH3OH(g)
Adapun gas
CO dan H2 diperoleh dari rekasi gas alam dengan uap air.
CH4(g)
+ H2O(g) CO(g)
+ 3H2(g)
Dalam industri metanol diubah menjadi formaldehid atau digunakan untuk mensintesa bahan kimia lain. Metanol digunakan
sebagai pelarut dan sebagai bahan bakar bersih. Metanol mungkin juga mempunyai
kegunaan baru dalam bidang pertanian.
Pada awal tahun 1990-an Arthur Nonomura, seorang ilmuan yang menjadi
petani, menemukan bahwa dalam kondisi panas menyemprotkan larutan cairan
metanol pada beberapa tumbuhan dapat menggandakan tingkat pertumbuhannya dan
mengurangi kebutuhan air hingga separuhnya. Nonomura menyadari bahwa pada
saat-saat panas dipertanian beberapa tumbuhan menjadi layu. Berdasarkan
risetnya sebagai ilmuwan ia menyemprot beberapa tumbuhan dengan larutan metanol
yang sangat encer. Tumbuhan yang disemprot tidak lagi layu dan
tumbuh lebih besar pada tingkat yang lebih cepat dari pada tumbuhan yang tidak
disemprot. Akan tetapi metanol akan efektif dalam kondisi panas atau terkena
sinar matahari dan untuk tumbuhan kapas, gandum, strawberi, melon dan mawar.
Kegunaanya dapat terlihat jelas, hasil tanaman lebih banyak dan lebih
cepat, penggunaan air lebih efisien, dan tidak diperlukannya pestisida.
Tidak seperti alkohol pada minuman, metanol tetap beracun meskipun dalam
jumlah kecil. Dosis tunggal sebanyak 30 mL dapat menyebabkan kebutaan permanen
dan juga dapat berakibat kematian. Keracunan metanol juga
dapat terjadi karena menghirup uapnya atau melalui kulit. Kebutaan akibat
keracunan metanol disebabkan oleh pembentukan formaldehida (HCHO) atau asam
format yang dapat merusak retina mata.
·
Etanol
Pada kebanyakan
orang dewasa metabolisme tubuh dapat mencerna sejumlah kecil etanol dengan
tingkat keracunan yang rendah. Etil alcohol pada umumnya disebut alkohol
padi-padian atau alkohol minuman karena dapat dihasilkan dari fermentasi gula
alam dan tepung yang dihidrolisa yang terdapat pada anggur dan padi-padian.
Seseorang
dengan konsentrasi alkohol dalam darahnya mencapai 0,3% jelas terlihat mabuk;
mereka yang mencapai 0,4% tidak sadar atau tidak mampu merespon tindakan; dan
konsentrasi 0,5% - 1% dapat menyebabkan koma maupun kematian.
Pada orang
yang kecanduan alkohol kemungkinan hidup berkurang 10 hingga 15 tahun karena
kerusakan hati dan penyakit jantung dan pembuluh darah, khususnya jika mereka
merokok. Hal ini merupakan karena pelarut organik yang baik, etanol mudah
menembus pembatas darah otak dan membran plasenta, sehingga membahayakan janin
pada ibu hamil. Gejala Fetal Alcohol Syndrome (FAS)/ sindrom pada janin
meliputi sumbing pada wajah, ukuran otak di bawah normal, kesulitan pemahaman,
dan perkembangan fisik yang terbelakang.
Etanol
mempunyai banyak kegunaan lainnya, sebagai pelarut (vanilla atau ekstrak lain
di rumah seringkali larutan etanol) dan antiseptik (pencuci mulut mengandung
alkohol 5% - 30%). Etil alkohol yang dihasilkan untuk kegunaan selain
konsumsi manusia diubah sifatnya dengan menambahkan metil dan isopropil alkohol
dan tidak untuk minuman. Untuk tujuan komersial, bahan ini biasanya dihasilkan
dari hidrasi etana.
Etanol dapat
ditambahkan ke dalam bensin sebagai pengganti MTBE (methyl tertiary buthyl
ether) yang sulit didegradasi sehingga mencemari lingkungan. Bensin yang
ditambah etanol efisiensi pembakarannya meningkat sehingga pembakarannya.
Akibatnya akan mengurangi tingkat pencemaran udara. Campuran bensin-etanol
biasa diberi nama gasohol. Gasohol E10 artinya campuran 10% etanol dan 90%
bensin, gasohol dapat digunakan pada semua tipe mobil yang menggunakan bahan
bakar bensin.